OSIS SMK NEGERI 1 BATANG

Ibadah Qurban merupakan sunnah, yaitu ajaran yang sudah mendarah daging dalam tubuh kaum muslimin. yang di maksud sunnah disini yaitu jalan atau metode, bukan berarti sunnah di anjurkan.
Dimana umat islam selalu melaksanakan Idul Adha tersebut dengan penyembelihan daging qurban yang telah di tentukan.

Qurban bukan hanya untuk merayakan secara bersenang-senang dengan berpesta-pora makan daging qurbannya, melainkan untuk melatih dan mengingat rasa keikhlasan manusia, ikhlas dengan apa yang terjadi di dunia ini. Sadar bahwa di dunia ini semua hanya titipan Allah. Seperti yang di kisahkan oleh Nabi Ibrahim a.s.
Dalam Qur'an dijelaskan, "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab:"Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS. 37:102) Bahwasanya mimpi seorang nabi merupakan wahyu, sehingga Nabi Ibrahim AS pun melakukan wahyu yang memerintahkan penyembelihan itu. "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)". (QS. 37:103) Nabi Ibrahim AS telah melaksanakan perintah dalam mimpi itu tanpa keraguan.
maka Allah SWT pun berfirman :"Dan Kami panggillah dia:"Hai Ibrahim", (QS. 37:104). "...sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik". (QS. 37:105) Allah menerangkan itu semua, dan menyatakan : "Sesungguhnya ini benar-benar su
atu ujian yang nyata". (QS. 37:106). Lalu, Allah SWT mengganti penyembelihan Ismail AS itu dengan firman-Nya, "Dan Kami tebus anak itu dengan dengan seekor sembelihan yang besar". (QS. 37:107). Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan "Sembelihan Yang Besar" adalah kambing/domba.
Sungguh Allah selalu memberikan jalan bagi umatnya yang taat kepada Allah SWT.
Dengan semangat yang menggebu-nggebu pada hari Selasa, 15 Oktober 2013  OSIS SMK Negeri 1 Batang melaksanakan Qurban yang berlokasi di Dk. Bulurejo Ds. Toso Kec. Bandar, yang bertemakan "Asah Nurani Wujudkan Insan Mandiri".
Dengan kumandangan Takbir yang meriah serta kembang api untuk mnyembut kedatangan Idul Adha. Selain melakukan takbiran pengurus OSIS serta pembina melakukan bersama shalat Idul Adha, mewujudkan insan-insan yang peduli terhadap makhluk sosial lainnya. Kegiatan tersebut berjalan dengan hikmat serta lancar tanpa halangan suatu apapun. Di bantu dengan pembina-pembina dari SMK N 1 Batang, penyembelihan sampai dengan pembagian yang di lakukan oleh pengurus OSIS SMK, di bantu juga warga sekitar.
warga Dk. Bulurejo Ds. Toso Kec. Bandar berdominan dengan kesederhanaan yang menjadikan kita semakin semangat untuk mengu
lurkan tangan kita untuk masyarakat disana. Asal-usul serta latar belakang yang mengerikan, mereka berdominan sebagai buruh kayu yang ada di tempat mereka. rumah yang sederhana, umur yang tua rentah serta orang yang tidak bisa berjalanpun ada di desa itu.
Kedatangan kita di sambut dengan meriah, serta keakraban mereka yang membuat kita semakin betah disana. Dua hari kita lewati di desa itu hari terakhir sudah kita lewati dengan membagikan daging qurban itu bersama-sama.
Ibadah qurban merupakan sunnah; yaitu ajaran yang telah mendarah-daging dalam tubuh kaum muslimin. Yang dimaksud istilah sunnah di sini adalah bermakna jalan/metode, bukan sunnah dalam istilah fikih –yang bermakna mustahab/dianjurkan- yang merupakan lawan dari perkara wajib. Oleh sebab itu, Imam Bukhari rahimahullah membawakan hadits ini di bawah judul bab ‘Sunnah Udh-hiyah’ (Disunnahkannya menyembelih qurban). Sehingga makna Sunnah di dalam hadits ini tidak diartikan dengan istilah Sunnah dalam ilmu fikih. Kemudian apabila ternyata tidak ada dalil yang menegaskan wajibnya ibadah ini, maka ia tetap berada pada hukum asalnya yaitu sunnah/mustahab, inilah alasan Imam Bukhari mencantumkan hadits ini di bawah judul bab tersebut (lihat Fath al-Bari [10/6]).
Ibadah qurban merupakan sunnah; yaitu ajaran yang telah mendarah-daging dalam tubuh kaum muslimin. Yang dimaksud istilah sunnah di sini adalah bermakna jalan/metode, bukan sunnah dalam istilah fikih –yang bermakna mustahab/dianjurkan- yang merupakan lawan dari perkara wajib. Oleh sebab itu, Imam Bukhari rahimahullah membawakan hadits ini di bawah judul bab ‘Sunnah Udh-hiyah’ (Disunnahkannya menyembelih qurban). Sehingga makna Sunnah di dalam hadits ini tidak diartikan dengan istilah Sunnah dalam ilmu fikih. Kemudian apabila ternyata tidak ada dalil yang menegaskan wajibnya ibadah ini, maka ia tetap berada pada hukum asalnya yaitu sunnah/mustahab, inilah alasan Imam Bukhari mencantumkan hadits ini di bawah judul bab tersebut (lihat Fath al-Bari [10/6]).
Ibadah qurban merupakan sunnah; yaitu ajaran yang telah mendarah-daging dalam tubuh kaum muslimin. Yang dimaksud istilah sunnah di sini adalah bermakna jalan/metode, bukan sunnah dalam istilah fikih –yang bermakna mustahab/dianjurkan- yang merupakan lawan dari perkara wajib. Oleh sebab itu, Imam Bukhari rahimahullah membawakan hadits ini di bawah judul bab ‘Sunnah Udh-hiyah’ (Disunnahkannya menyembelih qurban). Sehingga makna Sunnah di dalam hadits ini tidak diartikan dengan istilah Sunnah dalam ilmu fikih. Kemudian apabila ternyata tidak ada dalil yang menegaskan wajibnya ibadah ini, maka ia tetap berada pada hukum asalnya yaitu sunnah/mustahab, inilah alasan Imam Bukhari mencantumkan hadits ini di bawah judul bab tersebut (lihat Fath al-Bari [10/6]).